Rabu, 07 April 2010

DI KALA KU SENDIRI

Sunyi menguntai nyanyian

Malam syahdu oleh bisikan angin

Terlena dalam belaian gelap yang merenung di permukaan

Hanyut dalam arus kecil yang hitam

Mengapung pada dasar kerinduan pada Sang Khalik

Enggan menyapa diri yang sudah mulai lelah

Ramai terdepak oleh bisikan sunyi yang nyaring

Tersulut oleh sapaan dingin yang menyambut lembut

Termangu dalam ruang tersekat keterbatasan menggapai ridhaNya

Bingung terpenjara oleh keterbatasan

Dalam langkah kesendirian mengayuh perlahan

Namun harap berlari mengajak seakan terbang

Terdepak oleh raga yang merendah dalam sujud

Dalam kesendirian yang ingin berlari

DALAM HATI ADA HATI

by adp88 (akh dwip)

Hati, segumpal daging pemilik sejuta rasa, kalau kata bimbo hati adalah cermin tempat pahala dan dosa berpadu :) saya punya satu hati, yang didalamnya bersemayam bahagia, bersemayam luka, bersemayam sejuta rasa, dari semua bagian tubuh saya, hatilah yang paling dominan berperan, si tuli punya hati, si buta punya hati, saya punya dan kamu punya, si baik akan berjulukan si baik hati, si jahat agar bergelar manusia tak punya hati, jadi memang hati lah yang memegang peranan penting dalam hidup setiap yang bernyawa, jadi hati hati dengan hati :)

Jika hati adalah bagian penting dari raga ini, mustinya saya merawatnya untuk tetap kelihatan cantik seperti saya merawat tubuh saya agar selalu harum, ketika saya tahu bahwa hati adalah bagian dari tubuh saya maka harusnya saya mengerti bahwa hati butuh makanan agar tetap sehat, tidak jadi hati yang mati akibat kelaparan :) begitu bukan? memberi makanan hati dan menyehatkan hati, selain itu hati hati dengan penyakit hati, betapa pentingnya hati :)

Jika begitu pentingnya hati, saya akan belajar menata hati, merawat hati dan menjadikannya indah. Caranya De? yang pertama pasti jauhi penyakit hati, penyakit hati itu memburamkan hati, kalau hati kusam dan hitam bagaimana cahaya ALLAH bisa masuk dong kalau kaca hatinya buram :) hati yang sakit itu hati yang isinya iri, dengki, amarah, dendam, dusta dan ini semua membusukan hati, terbayang gak hati yang busuk, baunya kaya apa? gimana mau bahagia dong kalo hatinya busuk dan bau, gak ada yang mau deket sama orang yang hatinya busuk, dijamin itu, bau soalnya :)

Penyakit hati ini bisa jadi justru memiliki pengaruh yang lebih destruktif dibandingkan penyakit fisik. Dan orang yang mengidap penyakit hati tidak akan pernah menggapai kebahagiaan yang hakiki.

Rusak hati maka rusaklah seluruh hidup, hidup dengan amarah, hidup dengan rasa sakit hati dan dendam, gak deh, gak mau.. emang mau apa hidup dengan hati yang sakit, saya sih gak mau :)

Jadi gimana dong agar hati gak sakit? atau kalaupun sudah terlanjur sakit apa dong obatnya De? ini resep dari guru mengaji saya …

1. Ambillah akar pohon kefakiran dan akar pohon ketawadhu’an artinya saya wajib mengosongkan hati saya dari sombong, kerendahan hati akan menjauhkan saya dari iri dengki … tidak boleh bangga dengan apa yang saya miliki, karena semua akan punah, hanyut tanpa bekas, jadi kalau liat ada orang sombong, itu artinya hatinya udah sakit tuh orang :) harus di opname :)
2. Masukkan akar taubat ke dalamnya, saya dan kamu punya dosa kan? kan kita manusia tempatnya khilaf, masih berani apa gak mohon ampun setelah berbuat dosa, mau apa napas terhenti ketika belum mendapat ampunan, jadi harus buru buru taubat, setiap hari, yo beningkan hati dengan istighfar disetiap hembusan napas, bisa dong? :)
3. Masukkan semua itu ke dalam panci taqwa, ketika saya mengaku mencintai ALLAH, maka saya wajib taqwa, jauhi laranganNYA dan jalankan perintahNYA… bahagia tinggal ngikutin nih kalo dah gini, asik kan :)
4. Didihkan semua itu dengan api tafakur, lakukan di setiap tahajud, mengadulah kepada ALLAH, mintalah cintaNYA, keridhoaanNYA, mintalah semua yang ingin diminta, ALLAH maha mengabulkan doa yang mencariNYA di sepertiga malam, percaya kan kalau ALLAH tidak pernah ingkar janji, jadi tunggu apalagi? hati bening, hidup tenang dan bahagia plus semua doa akan diqobul, maha benar ALLAH dengan segala firmanNYA.
5. Hidangkan dalam piring dzikrullah, tak ada yang mampu mengobati hati selain dzikir, ketika ada terasa iri dan amarah dihati, dzikirlah. Ketika didzalimi oleh hamba yang lain maka dzikirlah… dzikirlah disetiap helaan napas maka ALLAH yang akan menjaga hati saya agar gak sakit, terbayang gak ketika sang maha penjaga yang menjaga, setan gak akan tembus deh :) subhanallah.



Jadi mulai sekarang hati hati dengan hati, ketika saya tidak mampu mengisinya dengan kebaikan maka sang hati akan terisi dengan keburukan, kan gak mungkin bersemayam dalam satu hati antara kebaikan dan keburukan, kan gak mungkin kan dzikir sambil mabuk :)

Ibarat cermin yang sudah penuh kotoran maka jangankan untuk bercermin orang lain, untuk dirinya sendiripun tidak bisa… buram gitu.

Semoga ALLAH menyingkapkan hijab dihati, menjernihkan hati kita sehingga nyatalah ALLAH dan kita menemukan ALLAH dalam setiap apapun yang terjadi, inilah bahagia yang hakiki…

Siapa sih yang gak mau hidup bahagia, sumber bahagia dan ketidak bahagiaan itu kan hati yah? jadi hati hati menjaga hati kalau mau bahagia :)

jangan tergesa-gesa..

by adp88 (akh dwip)

Suatu kisah yang sangat bagus dikisahkan oleh Al Hasan Al Bashri. Sungguh sangat menyentuh. Banyak pelajaran berharga dapat kita gali dari kisah berikut ini. Semoga bermanfaat.


Al Hasan Al Bashri berkata, "Ada seorang pria meninggal dunia lalu meninggalkan seorang anak dan seorang budak. Dia pun berwasiat menyerahkan budak tersebut pada anaknya. Bekas budak tadi memang sangat giat merawat anak dari tuannya. Akhirnya anak tersebut menyukai budak tadi dan dia pun menikahinya.
(Suatu saat), anaknya berkata pada budaknya, "Siapkan aku untuk mencari ilmu". Budaknya lalu menyiapkannya. Dia lalu mendatangi seorang yang alim dan bertanya padanya.

Orang alim itu lalu berkata padanya, "Jika engkau akan berangkat maka beritahulah aku, engkau akan kuajari.” Anak itu berkata, "Saya akan berangkat, ajarilah aku".
Alim itu menasehatkan padanya,
اتق الله، واصبر ولا تستعجل

"Bertakwalah kepada Allah, sabarlah dan jangan engkau terburu - buru".


Al Hasan Al Bashri berkata,
في هذا الخير كله

"Dalam nasehat alim di atas ada seluruh kebaikan".


Anak itu hampir tidak pernah melupakan tiga nasehat dari alim tersebut.

Ketika dia pulang menemui keluarganya lalu memasuki rumah, ternyata ada seorang pria yang tidur bersitirahat di samping seorang wanita. Wanita itu pun ikut tidur! Anak itu berkata, "Saya tidak sabar menunggu untuk membunuhnya". Dia lalu kembali ke kendaraannya mengambil pedang. Ketika akan mengambil pedang, dia teringat nasehat alim tadi, "Bertakwalah kepada Allah , sabarlah, dan jangan engkau terburu - buru". Dia lalu kembali ke rumah itu. Ketika dia berada di dekat kepala orang itu, dia tidak sabar, lalu dia kembali lagi ke kendaraannya. Ketika akan mengambil pedangnya, dia pun mengingat nasehat alim tadi. Dia lalu kembali pada orang itu. Ketika dia berada di kepalanya, orang itu lantas bangun. Ketika orang itu melihatnya dia langsung dirangkulnya dan diciumnya. Lelaki itu lalu bertanya padanya, "Apa yang kau lakukan ketika meninggalkanku?” Anak itu menjawab, “Kudapatkan kebaikan yang sangat banyak setelah meninggalkanmu. Setelah meninggalkanmu, aku berjalan di antara pedang dan kepalamu sebanyak tiga kali, namun ilmu telah menghalangiku dari membunuhmu". (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod Bab 266. Hasan secara sanad)


Catatan: Dijelaskan dalam Syarh Shohih Adabil Mufrod (Husein Al ‘Uwaisyah, 2/230) bahwa bekas budak tadi dengan pria di sampingnya adalah masih mahrom.
Pelajaran Berharga
Pertama:
Dalam hadits ini terdapat ajakan kepada kita semua untuk bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, bersikap sabar dan tidak tergesa-gesa.
Kedua:
Dengan bekal ilmu, seseorang bisa menahan dirinya dari tindakan maksiat dan kecerobohan karena tidak mau sabar.
Ketiga:
Sangat penting jika kita selalu berdiskusi dengan ulama atau orang berilmu dalam menghadapi suatu masalah dan kita selalu memegang teguh nasehat mereka dalam menghadapi setiap persoalan.
Keempat:
Seharusnya ilmu yang diperoleh bukan hanya sekedar wacana dan kebanggaan, namun hendaklah ilmu dicari untuk diamalkan.

Marilah kita selalu membekali diri dengan tiga sifat ini yaitu takwa kepada Allah Ta’ala, sabar dan tidak tegesa-gesa. Apalagi sifat yang terakhir, mungkin kita –juga termasuk penulis- sering lalai dari memperhatikan sifat yang satu ini. Padahal sifat tidak tergesa-gesa inilah yang dicintai oleh Allah.
Dari Ibnu ‘Abbas, beliau berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada Asyaj ‘Abdul Qois,
إن فيك لخصلتين يحبهما الله : الحلم والأناة

"Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sifat yang dicintai oleh Allah, yaitu sabar dan tidak tergesa-gesa."(Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 586. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Waspadalah pula dari sifat yang jelek ini yaitu tergesa-gesa karena sifat ini sebenarnya berasal dari was-was setan. Dari Anas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
التَّأَنيِّ مِنَ اللهِ وَ العُجْلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ

“Sifat perlahan-lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifat ingin tergesa-gesa itu berasal dari setan.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam musnadnya dan Baihaqi dalam Sunanul Qubro. Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shoghir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Ya Allah tambahkanlah kami ilmu yang bermanfaat dan bekalilah kami dengan akhlak yang mulia.
Walhamdulillahi robbil ‘alamin wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam.

http://rumaysho.com

Jumat, 02 April 2010

Ibu tidak sayang lagi padaku…!

by adp88 (akh dwi)

“Ibu tidak sayang lagi padaku…!”
Pantaskah kata-kata itu terucap?
Sedang kita, sembilan bulan berada di perutnya, gratis tanpa bayar uang makan atau sewa kontrakan.
Juga saat awal mula melihat dunia, bertahun-tahun dalam buaian, dimanja dan ditimang, diajar macam kata dan mengenal kehidupan.
Selanjutnya, segala pinta selalu diusahakan, segala masalah yang tumpah ikut pula diselesaikan.
Demikian seterusnya tak pernah putus karena memang cintanya tak pernah pupus.

“Ibu tidak sayang lagi padaku…!”
Bagaimana mungkin akan ada kata-kata itu?
Padahal dia selalu tanpa pamrih.
Dia tak pernah mengungkit perjuangannya bertaruh nyawa di hari kelahiran yang kadang menyulitkan.
Dia pun tak akan menuntut bayaran atas air susu yang telah kita telan.
Dia juga tak pernah meminta upah atas malam-malamnya yang terjaga karena tangisan.
Dia memang layaknya lagu yang dulu sering didendangkan.

kasih ibu kepada beta
tak terhingga sepanjang masa
hanya memberi
tak harap kembali
bagai sang surya
menyinari dunia

Dan apa balasan kita untuknya? Wajah yang sering cemberut hingga membuatnya tersudut?
Bibir yang sering masam hingga membuatnya tenggelam dalam kesedihan?
Sapaan dan kunjungan yang jarang datang dengan dalih kesibukan?
Penolakan atas permintaan bantuan dengan bermacam alasan? Dengan itukah kita membalas kasihnya.
Padahal andaikan kita membalasnya dengan kebaikan tanpa jeda dan tanpa sela semuanya tak akan bisa menyaingi apa yang telah ia berikan pada kita.

Apa lagi yang bisa kita lakukan untuknya?
Dan seseorang pun memberi jawaban bagaimana cara membalas jasa sang bunda. Katanya, “Jadilah tabungan akhirat baginya.”

-kata hati bunda-

Anakku…
Lakumu tak lagi kaku, halus
-seiring merambat senja usiaku
dari langkah satu-satu, berubah lincah
menyirat cercah cerah
tumbuhmu pasti, kertas putih itu
telah tertulisi
macam warna pembentuk jiwa
harapku akan pribadimu sempurna
menjadi penyejuk pandangku
menjadi cahaya kuburku dari
doa-doa sholihmu

SURAT SAYANG DARI ALLAH

by adp88 (akh dwi)

Saat kau bangun pagi hari, AKU memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepada KU, walaupun hanya sepatah kata meminta pendapatKU atau bersyukur kepada-KU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin ...... Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja ....... AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap, AKU tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapa-KU, tetapi engkau terlalu sibuk.......... Disatu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU Melihat engkau menggerakkan kakimu. AKU berfikir engkau akan berbicara kepada-KU tetapi engkau berlari ke telephone dan menghubungi seorang teman untuk mendengarkan kabar terbaru. AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu AKU berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepadaKU. Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepada-KU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum menyantap rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya ....... Masih ada waktu yang tersisa dan AKU berharap engkau akan berbicara kepadaKU, meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, engkau menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yg ditampilkan. Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menontonTV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKU.......... Saat tidur, KU pikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun nama-KU, kau sebut ...... Engkau menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu. AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. AKU sangat menyayangimu, setiap hari AKU menantikan sepatah kata, do`a, pikiran atau syukur dari hatimu. Keesokan harinya ...... engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberi sedikit waktu untuk menyapa-KU ........ Tapi yang KU tunggu ........ tak kunjung tiba ...... tak juga kau menyapaKU. Subuh ........Dzuhur .......Ashyar ..........Magrib .........Isya dan Subuh kembali, kau masih mengacuhkan AKU .....tak ada sepatah kata, tak ada seucap do`a, dan tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepada-KU.......... Apa salah-KU padamu ...... wahai Ummat-KU?????Rizki yang KU limpahkan, kesehatan yang KU-berikan, harta yang KU-relakan,makanan yang KU-hidangkan, anak-anak yang KU-rahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepada-KU ............!!!!!!! Percayalah AKU selalu mengasihimu .....dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapa-KU .....memohon perlindungan-KU .....bersujud menghadap-KU ......Yang selalu menyertaimu setiap saat ........ Note: apakah kita memiliki cukup waktu untuk mengirimkan surat ini kepada orang - orang yang kita sayangi??? Untuk mengingatkan mereka bahwa segala apapun yang kita terima hingga saat ini, datangnya hanya dari ALLAH SWT...... semata.

“ISMAIL DAN JULIET”

by adp88 (akh dwi)

Cinta adalah bahasa hati yang tumbuh nan indah disanubari
Cinta adalah kemampuan untuk melepas dan mendapatkan
Cinta adalah kekuatan untuk memiliki dan mengakhiri
Cinta adalah kemampuan untuk berkorban
Cinta adalah keikhlasan memberi
Cinta adalah ………………

Sepertinya makna cinta begitu megah, layaknya samudra yang begitu luas, yang Allah ciptakan dengan cinta, dikala malam semua bintang berkelip seakan menjadi maskara di atas mata alam yang begitu indah, semua dicipta bukan dengan Cuma-Cuma, pasti ada makna dibalik semua.

Layaknya cinta Ibrahim yang harus melepas putra kesayangannya untuk dapat membuktikan cintanya kepada Allah, putra yang ia idam-idamkan selama bertahun-tahun dan diminta untuk disembelih ketika ia sedang asyik menyayanginya. Jika kita berpikir realistis, cinta mana yang nampak dalam hati kita, jika kita menghadapi kondisi seperti Ibrahim? mungkinkah kita akan menyembelih anak kesayangan kita atau kita akan mengingkari perintah Allah?

Itu semua tergantung nilai keimanan yang ada dalam diri kita. Makin tinggi iman seseorang makin tinggi pula ujian yang diberikan kepadanya, seperti pohon yang menjulang tinggi maka tiupan angin dan beban kehidupan yang diberikan kepadanya makin tinggi pula ketimbang perdu atau rerumputan.

Hal yang paling berkesan dan membuat kita patut belajar dari kejadian ini adalah ketika Ibrahim berkata kepada Ismail yang diabadikan dalam surat Ash Shaaffat ayat 102 “Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” dan Ismail pun mejawab “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Dan dalam referensi lain Ismail pun berkata ”wahai ayah ketika akan menyembelihku tolong kau asah pisau itu hingga tajam, tutup mataku dan hadapkan wajahku kearah tanah, setelah engkau menyembelihku, jika bajuku penuh dengan percikan darah maka berikanlah baju itu kepada ibu”. Ismail begitu cerdas jiwanya, keikhlasanya membuat ruhnya bercahaya, cinta yang dia pilih adalah cinta abadi, cinta yang dapat menghatarkan diri dan keluarganya pada derajat kenabian.

Lain halnya ketika kita bicara tentang romantika cinta yang diungkap dalam novel romeo and juliet dari beragam versi yang beredar di sekitar kita. Yang terungkap disana hanyalah Ketika orang jatuh cinta maka dia akan menyatu dengan objek cintanya, semua unsur seakan sama, begitupun ketika romeo menyentuh hati juliet, gurun yang begitu panas seketika disulap menjadi salju yang berkilauan. Hati mereka kuat terikat, lembut mengalun untuk mengarungi hidup bersama namun apalah daya penomena keluarga menghantarkan cinta mereka pada konflik romantik. Perseteruan dua keluarga tidak disikapi dengan bijaksana, orang tua Romeo dan Juliet tidak bersikap demokratis tidak seperti Ibrahim kepada Ismail, segala persoalan yang berkaitan dengan hayat hidup anaknya, Ibrahim akan menanyakan kepada Ismail.

Romeo dan Juliet, cinta mereka terdampar diantara keinginan untuk memiliki dan mengakhiri, namun komitmen hati tak bisa dipungkiri, memilih untuk memiliki adalah yang utama walau harus menentang orang tua sekalipun. Hati mereka menyatu menyentuh bunga untuk gugur diatas air mata mereka, tetesan embun adalah suara hati mereka yang terdalam, sendu sayup seperti angin malam yang begitu dingin. Kegelisahan begitu kuat diatas kepala mereka dan membunuh realita serta fakta yang ada di depan mata. Kehampaan mulai menghantui diri untuk mengakhiri hidup disaat semua usaha tidak lagi menyatukan cinta mereka, mengakhiri hidup adalah cara yang di tempuh Romeo dan Juliet untuk mengabadikan cinta mereka. Mereka tidaklah mati karena cinta, justru mereka mati untuk cinta mereka. Cinta yang mereka anggap suci dan selalu abadi.

Dan dihadapan Allah dan Rasulnya apakah kita tidak termasuk orang yang Syirik jika kita menjadikan Cinta sebagai tuhan kita, dan rela mati untuknya???

Lalu, dimanakah cinta sebenarnya? Cinta ada di antara semua. Cinta ada karena ada cinta, karena cinta selalu membuka tangannya bagi siapa saja yang ingin menyentuhnya. Cinta Allah kepada makhluk-Nya, cinta makhluk kepada-Nya dan cinta makhluk kepada makhluk lainnya.

thanks to ^_^
www.lingkarcahaya.com